Materi Prakarya Kelas 9 Mengenal Bahan Kerajinan Kayu, Bambu dan Rotan

A.      Kayu

Kayu adalah bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan yang mengeras karena mengalami lignifikasi (pengayuan). Kayu digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari memasak, membuat perabot (meja, kursi), bahan bangunan (pintu, jendela, rangka atap), bahan kertas, dan banyak lagi. Kayu juga dapat dimanfaatkan sebagai hiasan-hiasan rumah tangga dan sebagainya. Penyebab terbentuknya kayu adalah akibat akumulasi selulosa dan lignin pada dinding sel berbagai jaringan di batang.

Kayu terbagi menjadi dua yaitu jenis kayu lunak (softwood) dan jenis kayu keras (hardwood). 

Kayu keras memiliki daun lebar (umumnya berubah warna dan jatuh pada musim gugur di daerah beriklim sedang). Pohon kayu keras menghasilkan biji di dalam acorns (biji buah ek), pods (kulit buah) atau badan buah lainnya. Selain itu, pohon kayu keras lebih banyak memilki cabang dan tajuk berbentuk bulat. Tidak semua pohon kayu keras menggugurkan daun pada musim gugur dan pada daerah tropis seperti jenis kayu akasia (Acacia sp) dan sengon (Albizia sp) yang tidak pernah menggugurkan daunnya. Serat kayu yang keras lebih berbentuk bulat telur atau lebih berbentuk spiral yang berarti ikatan antar pori-porinya lebih kuat.

Kayu keras memiliki kepadatan yang lebih tinggi dibanding kayu lunak. Kayu keras digunakan untuk konstruksi dan bahan lantai. Ada pula beberapa jenis kayu keras yang berada di indonesia seperti kayu meranti (Shorea sp.), mahoni, kayu jati, kayu mahoni, kayu sawo dan kayu suren.

Pohon kayu lunak dikenal sebagai evergreen karena sebagian besar tetap hijau sepanjang tahun dan setiap tahunnya hanya sedikit saja daun yang berjatuhan. Pohon kayu lunak memiliki buah yang bersisik berbentuk kerucut (cone) sehingga disebut dengan konifer. Pada umumnya batang pohon jenis kayu lunak bentuknya silindris, percabangannya monopodial dan bentuk tajuk meruncing. Pada kayu lunak tidak memiliki pembuluh dan serat-serat kayunya banyak mengandung trakeida-trakeida (sel-sel xilem). Ciri fisik yang lain sebagian besar kayu yang lunak memiliki lubang pori-pori besar dan terputus-putus.

Kayu lunak memiliki kepadatan rendah dan umumnya berwarna terang. Walau disebut kayu lunak, kayu ini tidak selalu lebih lembut dari kayu keras. Aplikasi dari kayu lunak: komponen bangunan, mebel dan produk lainnya seperti pintu dan jendela. Adapun di Indonesia juga bayak terdapat jenis kayu lunak antara lain: kayu waru, kayu pule, kayu kemiri, pinus (Pinus sp.), kayu damar (Agathis sp.), cemara (Araucaria sp.), kayu afrika (Maesopsis sp.), dan Cemara Bonsai (Casuarina sp.).

 

B.       Bambu

Bambu adalah tanaman jenis rumput-rumputan dengan rongga dan ruas di batangnya. Bambu memiliki banyak tipe. Nama lain dari bambu adalah buluh, aur, dan eru.

Jenis-Jenis Bambu        

1.    Bambu Wulung

Diameter : 7-10 cm

Tebal : 2 cm

Ciri-ciri : Bambu wulung mempunyai rumpun yang tidak rapat, dengan warna kulit batang hitam,hijau kehitaman, ungu tua, bergaris kuning muda, panjang ruas 40-50 cm, diameter 6-8 cm (morisco). Karena sifatnya yang tidak liat (getas), bambu wulung banyak dipakaisebagai bahan kerajinan.

Warna : Hitam

2.    Bambu Apus

Diameter : 7-8 cm

Tebal : 2 cm

Ciri-ciri : bambu apus dapat tumbuh di dataran rendah maupun pegunungan,dengan tinggi batang 8 – 13 m, jarak ruas 45 – 65 cm, diameter 5 -8 cm dan tebal 3 – 15 mm. Warna kulit batang bambu apus hijau tua sampai hitam. Jenis bambu ini kuat, liat ,lurus sehingga baik untuk bahan bangunan. Disamping itu seratnya yang panjang dan kekuatakan menghasilkan anyaman yang stabil. Menurut Sulthoni (1988), karena pahit bambu apus paling tahan terhadap serangga sekalipun tidak diwetkan

Warna : Hijau, namun saat kering berubah warna jadi kuning

3.    Bambu Peting

Diameter : 8-15 cm

Tebal : 3-4cm

Ciri-ciri : tidak banyak serabutnya dan lebih bersih daripada bambu petung

Warna : Hijau (muda), Kuning (tua)

4.    Bambu Petung

Diameter : 20-30 cm

Tebal : 5 cm

Ciri-ciri : Bambu ini mempunyai diameter relative besar bila dibandingkan bambu jenis lain. Biladibandingkan dengan diameternya , maka ruas bambu petung lebih pendek yaitu antara 40-60 cm, dengan diameter menacapai 20 cm, tebal 10 -15 cm, dan panjang batang 10- 20m. Karena itu bambu petung biasa dipakai sebagai elemen tekan (kolom) karena kemampuan menahan tekuk tinggi.

Warna : hijau(muda), kuning(tua).

 

C.       Rotan

Rattan (dari bahasa Melayu “rotan”) yang berarti nama dari sekumpulan jenis tanaman famili Palmae yang tumbuh memanjat yang disebut Lepidocaryodidae (Yunani = mencakup ukuran buah).

1.    Rotan jernang besar

Penyebaran : Semenanjung Malaya, Sumatera, dataran rendah pada 300 mdpl.

Dan memiliki ciri – ciri sebagai berikut;

Ø Batang : Membentuk rumpun, diameter 12 mm, panjang ruas 18 – 35 cm.

Ø warna coklat kekuningan dan mengkilat.

Ø hati berwarna putih

Ø Daun : Majemuk menyirip, anak daun berbentuk lanset seperti pita, bagian atas anak daun dan tulang daun tumbuh duri halus, duduk daun berhadapan-hadapan.

Ø Bunga : Malai tersusun dalam tandan, kuncup diselubungi selundang yang berduri

Ø Buah : Bulat, coklat merah, berbiji tunggal

Manfaat : Batang untuk bahan baku furniture, getah buah untuk pewarna dan farmasi (rotan jernang).

2.    Rotan jermasin

Memiliki penyebaran di daerah Sulawesi, Sumatera, dan Kalimantan. Pada 10 – 100 mdpl, Tanaman ini hidup dan tumbuh pada tanah berbatu, berpasir dan punggung gunung; secara berumpun antara 30 – 50 batang.

Dengan ciri – ciri sebagai berikut;

Ø Diameter batang antara 6 – 10 mm.

Ø Panjang ruas 15 – 40 cm,.

Ø Warna kekuningan kalau kering mengkilat.

Ø Panjang batang sampai dengan 50 m.

Ø Batang kuat dan ulet.

Ø Daun majemuk menyirip dengan panjang 1 m, anak daun bundar telur lanset, pada ujung terdapat sulur panjat, pelepah dan tangkai daun berduri, duduk daun berhadapan, warna hijau tua.

Ø Buah lonjong sampai dengan 1,5 cm, coklat kemerahan, berbiji tunggal.

Manfaat batang diirat sebagai bahan anyam pada furniture.

3.    Rotan semambu

Tanaman rotan ini tumbuh di Semenanjung Malaya, Sumatera Kalimantan. Pada 1000 mdpl.

Ciri – ciri sebagai berikut;

Ø Batang tanaman tumbuh membentuk rumpun, dengan diameter batangnya 30 mm.

Ø Batang memilki panjang ruas antara 20 – 30 cm.

Ø Warna coklat kemerahan kalau kering.

Ø Panjang batang sampai dengan 20 m.

Ø Memiliki karakter sifat bahan kasar dan ulet.

Ø Daun majemuk menyirip dengan panjang 1 m, anak daun terdapat sulur panjat, pelepah dan tangkai daun berduri, duduk daun berhadapan, warna coklat kekuningan.

Ø Bunga ada 2 macam, bunga subur dan bunga mandul, bunga subur berbentuk cemeti dan berduri malai panjang.

Ø Buah lonjong ukuran panjang 1,5 cm, warna coklat kemerahan, berbiji tunggal.

Manfaat batang untuk tongkat pendaki gunung, tongkat ski, rangka mebel.

4.    Rotan dahanan

Penyebaran : Semenanjung Malaya, Sumatera, Kalimantan. Pada rawa-rawa 50 mdpl.

Ciri – cirinya adalah sebagai berikut;

Ø Tumbuh dan hidup secara berumpun sampai dengan 20 batang.

Ø Diameter batang 15 – 30 mm.

Ø Panjang antara ruasnya antara 20 – 50 cm.

Ø Warna coklat sebam dan kasar.

Ø Batang bersifat keras dan agak sukar dibelah.

Ø Panjang batang dapat tumbuh sampai dengan 50 meter.

Ø Daun majemuk menyirip, anak daun bundar telur lanset sungsang, ujungnya bergerigi, bagian bawah anak dan tulang daun tumbuh duri halus, duduk daun berhadap-hadapan, warna coklat kekuningan.

Ø Bunga malai tersusun dalam tandan, kuncup diselubungi selundang berduri

Ø Buah bulat, coklat kemerahan, berbiji tunggal

Manfaat batang sebagai bahan baku furniture.

5.    Rotan buyung

Penyebarannya meliputi  : Sulawesi, Kalimantan, Sumatera. Tumbuh dan berkembang dipinggiran sungai pada 100 – 300 mdpl, ditanah berbatu, pasir dan punggung gunung. Hidup merumpun sampai dengan 60 batang.

Dengan ciri – ciri sebagai berikut;

Ø Diameter batang antara 12 – 24 mm.

Ø Panjang ruas batang antara 20 -30 cm, hijau kekuningan, bila kering mengkilat, panjang sampai dengan 40 m, kuat dan ulet.

Ø Daun : Majemuk menyirip panjang 1 m, anak daun bundar telur lanset pada ujung daun terdapat sulur panjat, pelepah dan tangkai daun berduri, duduk daun berhadapan, hijau tua.

Ø Berbuah lonjong 1,5 cm, coklat kemerahan, berbiji tunggal.

Manfaat batang sebagai bahan anyam dalam furniture.

6.    Rotan taman

Tempat tumbuhnya yang alami adalah di daerah yang kering, dataran rendah yang kering sampai berbukit-bukit. Jenis ini juga sudah sejak lama dibudidayakan oleh masyarakat Kalimantan Tengah yang berdiam didaerah sungai Mentaya, sungai Katingan, sungai Kahayan, dan beberapa daerah lainnya. Tanaman ini tumbuh secara berumpun, dalam setiap rumpunya dapat mencapai 100 batang  dengan panjang setiap batang yang sudah dewasa mencapai 50 meter atau lebih.

Dengan ciri ciri sebagai berikut:

Ø Batangnya berwarna hijau kekuningan dan berubah menjadi kuning telur dan mengkilap apabila sudah dirunti dan kering.  Diameter batangnya antara 4 – 11 mm,  panjang ruas 15 – 30 cm.

Ø Daunnya berbentuk majemuk menyirip, dengan anak daun berbentuk lanset memanjang dan warna permukaan bawah anak daunnya yang khas putih kapur dan bagian atasnya hijau mengkilat.  Selain itu bagian ujung anak daunnya melengkung keatas.  Panjang daun berikut cirrus 0.5 – 1,25 m.

Ø Seludang ditumbuhi duri berbentuk segitiga agak pendek.

Ø Buahnya berbentuk lonjong, panjang mencapai 1,5 cm, kulit buahnya bersisik, berwarna hijau  dan akan berubah menjadi coklat kekuning-kuningan bila sudah masak.

Rotan Taman merupakan bahan baku bagi keperluan pembuatan lampit rotan dan bahan baku dalam pembuatan anyaman.

Leave a Comment