PENYELIDIKAN IPA
Ilmu Pengetahuan Alam adalah studi yang mempelajari bagaimana dunia terlihat dan bertindak. Kitadapat mempelajari mengenai makhluk hidup, planet bumi dan planet lainnya, dan juga mempelajari benda tak hidup seperti mesin maupun bahan kimiawi. IPA berupaya membangkitkan minat manusia agar mau meningkatkan kecerdasan dan pemahamannya tentang alam seisinya yang penuh dengan rahasia yang tak habishabisnya. Dengan tersingkapnya tabir rahasia alam itu satu persatu, serta mengalirnya informasi yang dihasilkannya, jangkauan Sains semakin luas dan lahirlah sifat terapannya, yaitu teknologi.
Para ilmuwan atau scientist mempelajari apa yang terjadi di sekitar kita dengan melakukan serangkaian penelitian dengan sangat cermat dan hati-hati. Dengan cara itu mereka dapat menjelaskan apa dan mengapa sesuatu harus terjadi serta memperkirakan sesuatu yang terjadi saat ini maupun yang akan datang terhadap alam sekitar. Hasil-hasil temuan mereka dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan hidup manusia, seperti komputer, televisi, biji jagung hibrida, pupuk, dan sebagainya. Agar menjadi negara maju, Indonesia memerlukan Ilmuwan lebih banyak lagi, mari belajar bersungguh-sungguh untuk menjadi seorang ilmuwan.
seorang ilmuwan selalu melakaukan observasi pada bidang-bidang dan objek yang diminati dan menjadi kemahirannya kemudian berupaya memecahkan masalah yang ditemukan agar solusi yang didapatkan dapat bermanfaat bagi orang banyak. Untuk menjadi seorang ilmuwan, maka kita harus berpikir seperti seorang ilmuwan saat memecahkan suatu masalah, dengan semangat tinggi dan pantang menyerah saat mengalami kegagalan berkali-kali, terus bangkit hingga mencapai tujuannya. Dalam memecahkan masalahnya, seorang ilmuwan menggunakan
langkah-langkah metode ilmiah di antaranya adalah melakukan observasi awal, mempertanyakan, membuat jawaban sementara (hipotesis), kemudian merancang dan melakukan percobaan, kemudian menganalisis hasil, dan diakhiri dengan menarik kesimpulan. Gambar di bawah ini menunjukkan seorang ilmuwan yang melakukan percobaan
untuk menentukan pupuk yang paling efisien pada pertumbuhan tinggi suatu tanaman.
Jika pada percobaan pertama masih belum mendapatkan hasil yang yang baik maka akan dilakukan perbaikan kemudian mencoba kembali untuk bereksperimen. Setelah eksperimen berhasil biasanya akan dilakukan pengembangan dan penyempurnaan kembali seperti yang ditunjukkan oleh gambar di bawah ini.
PENGUKURAN DASAR
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering kali melihat suatu kegiatan pengukuran misalnya mengukur panjang tali, mengukur suhu untuk memanaskan makanan menggunakan microwave, dan lain sebagainya. Pengukuran sangat sering dilakukan sebagai salah satu kegiatan dalam meyelesaikan permasalahan.
Kegiatan pengukuran dalam penyelidikan digunakan dalam rangka untuk membuktikan hipotesis yang sudah dibuat setelah observasi. Salah satu contoh kegiatan pengukuran pada penyelidikan adalah dalam menentukan usia pohon. Untuk menentukan usia pohon, kita memerlukan data jari-jari dari pohon dan jarak rata-rata setiap ring yang diperoleh dengan kegiatan pengukuran.
Dengan melakukan pengukuran yang benar, kita dapat mendapatkan data yang akurat sehingga dapat digunakan sebagai dasar penarikan kesimpulan suatu peristiwa ataupun solusi permasalahan.
Pentingnya Penggunaan Satuan Baku Pada Kegiatan Pengukuran
Misalnya kita adalah seorang tukang kayu, kemudian Ananda memiliki sebuah balok kayu dan melakukan pengukuran balok kayu tersebut dengan menggunakan ranting, jengkal, dan meteran seperti ilustrasi berikut ini.
Hasil pengukuran suatu besaran selalu dinyatakan dengan satuan. Satuan yang digunakan untuk menyatakan besaran dapat berbeda-beda. Satu besaran dapat dinyatakan dengan beberapa satuan, misalnya lebar ruangan kelas dapat dinyatakan dengan satuan jengkal, hasta, depa, langkah, meter, yard, kaki, centimeter dan lain-lain. Dalam kehidupan sehari-hari, dikenal satuan tidak baku dan satuan baku. Salah satu ciri satuan baku adalah satuan tersebut akan memberikan hasil yang sama walau pengukuran dilakukan oleh orang yang berbeda.
BESARAN DAN SATUAN
Ketika kita mengukur panjang balok kayu, diperlukan alat ukur panjang diantaranya adalah mistar atau meteran. Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur yang memiliki nilai dan memiliki satuan Pada kegiatan pengukuran balok kayu teradapat besaran yang di ukur, nilai dari besaran tersebut beserta skala pembanding yang digunakannya.
JANGKA SORONG DAN MIKROMETER SEKRUP
Industri penerbangan bergerak dengan pekerjaan yang penuh dengan akurasi tinggi, sedikit saja terdapat kesalahan dalam pengukuran dapat mengakibatkan kecelakaan pesawat udara. Salah satu alat yang digunakan dalam pengukurannya adalah jangka sorong dan mikrometer skrup. Seorang montir pesawat udara harus mampu menggunakan alat tersebut dengan baik.
Selain di bidang penerbangan, penggunaan jangka sorong maupun mikrometer sekrup banyak digunakan untuk mengukur beberapa peralatan laboratorium sains, di bidang kesehatan alat ini diperlukan untuk mengukur perlengkapan bedah, di dunia industri manufaktur alat ini juga digunakan untuk memastikan ukuran lubang, lebar pipa dan kepentingan pengukuran yang memerlukan tingkat akurasi tinggi lainnya.
Jangka Sorong
Jangka sorong (Vernier caliper) merupakan merupakan alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur panjang, diameter luar, diameter dalam, serta kedalaman lubang pada benda yang tidak terlalu panjang, Jangka sorong terdiri atas dua bagian, yakni bagian rahang tetap yang berskala milimeter atau disebut skala utama yang pembagiannya sama dengan mistar dan bagian yang dapat digeser yang memiliki skala yang disebut skala nonius (skala vernier). Pembagian skala nonius bergantung pada ketelitian jangka sorong yang digunakan.
MENGOLAH DATA HASIL PENGUKURAN
Setelah melakukan kegiatan pengukuran dalam suatu penyelidikan, kesimpulan sering kali belum bisa didapatkan tanpa menganalisis data-data dari hasil pengukuran tersebut. Data hasil pengukuran perlu diolah, dibandingkan, atau dicari pola kecendrungannya untuk mendapatkan kesimpulan akhir dari penyelidikan tersebut.
Besaran Pokok dan Besaran Turunan
Besaran yang tidak diturunkan dari besaran lain dan satuannya telah ditetapkan lebih dulu disebut besaran pokok. Sedangkan besaran yang satuannya diturunkan dari satu atau lebih besaran pokok disebut besaran turunan. Sehingga
untuk mendapatkan nilai dari besaran turunan seringkali kita harus mengolah data hasil pengukuran. Salah satu contohnya adalah besaran Luas, untuk menentukan luas wilayah yang berbentuk persegi panjang, maka kita harus
melakukan pengukuran panjang dan lebar dari wilayah tersebut.
Besaran Pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu (kesepakatan para fisikawan dahulu). Terdapat tujuh besaran pokok dalam fisika. Berikut adalah tabel nama-nama besaran pokok tersebut beserta satuan dan definisinya.
No. | Besaran Pokok | Satuan | Definisi |
1 | Panjang (l) | meter (m) | 1 meter ialah panjang lintasan yang ditempuh oleh cahaya pada ruang vakum dalam selang waktu 1/299 792 458 second |
2 | Massa (m) | kilogram (kg) | 1 kilogram ialah massa sebuah silinder platinum-iridium yang memiliki tinggi dan diameter 3.9 cm |
3 | Waktu (t) | second (s) | 1 second ialah selang waktu yang dibutuhkan atom cesium-133 untuk bergetar sebanyak 9 192 631 770 |
4 | Temperatur (T) | kelvin (K) | 0 kelvin ialah 0 absolut (kondisi dalam termodinamika dimana partikel-partikel penyusun materi berhenti bergerak) 1 kelvin ialah pecahan 1/273.16 dari temperatur termodinamika triple point air |
5 | Kuat Arus (I) | ampere (A) | 1 ampere ialah arus yang mengalir pada dua penghantar lurus paralel pada ruang vakum dengan jarak pisah 1 meter dengan panjang masing-masing penghantar tak hingga dan luas penampang diabaikan yang akan menghasilkan gaya tarik-menarik sebesar 2 x 10-7 N/m |
6 | Intensitas (In) | candela (cd) | 1 candela ialah intensitas cahaya pada arah tertentu dari suatu sumber yang memancarkan radiasi monokromatik dengan frekuensi 540 x 1012 Hz dan mempunyai intensitas radian pada arah 1/683 watt per steradian. |
7 | Jumlah Zat (n) | mol | 1 mol ialah jumlah zat penyusun suatu unsur sebanyak jumlah atom pada 0.012 kg atom Carbon-12. |
Besaran Turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari besaran-besaran pokok penyusunnya. Besaran turunan jumlahnya sangat banyak, berikut beberapa contohnya.
No. | Contoh Besaran Turunan | Satuan |
1 | Luas (A) | m2 |
2 | Kecepatan (v) | m/s1 |
3 | Percepatan (a) | m/s2 |
4 | Massa jenis (ρ) | kg/m3 |
5 | Gaya (F) | N |
6 | Tekanan (P) | Pa |
Keterangan :
- Luas diturunkan dari besaran panjang, yaitu panjang dikali panjang.
- Kecepatan diturunkan dari besaran panjang dan waktu, yaitu panjang/jarak dibagi waktu.
- Percepatan diturunkan dari besaran panjang dan waktu, yaitu jarak/panjang dibagi dengan waktu pangkat dua.
- Massa jenis diturunkan dari besaran massa dan panjang, yaitu massa dibagi dengan panjang pangkat tiga (volume)
- Gaya diturunkan dari besaran massa, panjang, dan waktu, yaitu massa dikali (panjang dibagi waktu pangkat dua).
- Tekanan diturunkan dari besaran massa, panjang, dan waktu, yaitu massa dibagi dengan (massa dikali waktu pangkat dua).
dikutip dari : https://wawanhar.id/2021/07/17/materi-pembelajaran-ipa-kelas-7-objek-ipa-dan-pengamatannya/